
Sumba Timur || LENSANUSA.COM – Dalam upaya menggerakkan literasi masyarakat di sekitar, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Anugerah Anak Sumba menggelar Pekan Literasi untuk Kesejahteraan. Kegiatan ini merupakan program Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi 2024 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 7-12 Oktober 2024.
Berbagai kegiatan menarik dan edukatif digelar selama Pekan Literasi. Dimulai dengan seminar “Pentingnya Literasi Sejak Dini” yang menghadirkan Bunda Literasi Sumba Timur sebagai narasumber.
Selain itu, peserta juga mengikuti pelatihan metode mengajar membaca fonik. Peserta juga diajarkan cara membuat alat peraga belajar membaca dari bahan-bahan alam yang mudah ditemukan di sekitar kita. Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah pada anak-anak. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ketrampilan para tutor TBM di sekitar TBM Anugerah Anak Sumba.
Untuk para remaja dan dewasa, Pekan Literasi juga menyajikan pelatihan menulis artikel dan cerita pendek. Pelatihan ini dipandu oleh penulis berpengalaman yang berbagi tips dan trik menulis yang efektif.
Sementara itu, bagi mereka yang tertarik pada gaya hidup ramah lingkungan, disediakan pelatihan pembuatan eco-enzym. Cairan ajaib ini sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan kulit dan lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah mempraktikkan buku yang dapat membantu pengurangan dan pemanfaatan limbah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.
Dra. Merliaty Simanjuntak, M.Si., Bunda Literasi Kabupaten Sumba Timur, menekankan pentingnya literasi sebagai kunci perubahan bagi masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam wawancara usai pembukaan Pekan Literasi yang diselenggarakan Taman Bacaan Masyarakat Anugerah Anak Sumba, 7 Oktober 2024.
Menurut Bunda Merliaty, literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi numerasi, digital, finansial, budaya, dan kemampuan memecahkan masalah. Lebih jauh lagi, literasi yang baik diharapkan dapat mendorong individu untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya.

“Kami berharap peserta Pekan Literasi ini tidak hanya mengikuti kegiatan secara pasif, tetapi juga memahami bahwa literasi adalah kunci untuk menyelesaikan berbagai masalah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam komunitas,” ujar Bunda Merliaty.
“Mereka harus menjadi orang-orang yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumba Timur.” tegasnya.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan pemerintah,” ujar Hotmaidah Pangaribuan, Ketua Taman Bacaan Masyarakat Anugerah Anak Sumba. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Sumba Timur, terutama anak-anak dan remaja.”

Pekan Literasi ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga siswa-siswi dari sekolah sekitar. Tujuannya adalah untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menanamkan kesadaran akan pentingnya literasi bagi kehidupan sehari-hari. || Reporter: Ikzed


